Assalamu'alaikum Wrahmatullahi Wabarakatuh minna..
Kembali di Math-Edu, kali ini kita akan membahas Internet of Things
Apa sih sebenernya Internet of Things itu?
Mengapa baru-baru ini Internet of Things ramai dibicarakan?
Bagaimana suatu benda dikatakan Internet of Things?
Bagaimana benda Internet of Things dapat bekerja?
Lalu, apa contoh sederhana benda Internet of Things?
Pertanyaan yang mungkin akan muncul ketika kita mendengar Internet
of Things.
Pada tulisan ini, saya berusaha
untuk memberikan penjelasan yang mudah untuk dimengerti, karena saya juga
adalah seorang pemula, maka apabila terdapat suatu hal yang kurang pas mohon
dimaklumi dan dimaafkan.
Pertama, Apa sih sebenernya Internet of Things itu?
Internet of
Things atau biasa disingkat IoT merupakan
suatu konsep teknologi yang menghubungkan benda-benda nyata ke internet, dimana
benda tersebut memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui
jaringan internet tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia atau dari manusia ke
komputer.
Teknologi yang bagaimana? Seperti apa?
Pasti muncul pertanyaan seperti di atas ketika membaca pengertian Internet
of Things
Disini, saya tidak akan membahas
lebih jauh mengenai itu, pada intinya Internet of Things adalah suatu
istilah yang digunakan untuk menyebut benda-benda yang dihubungkan ke internet
dan benda tersebut akan dapat melakukan sesuatu dengan sendirinya sesuai dengan
perintah yang sudah diprogram. Dilihat dari namanya, Internet yang artinya
(sudah pada tau lah ya? :D) internet dan Things yang berarti benda.
Kedua, Mengapa baru-baru ini Internet of Things ramai
dibicarakan?
Salah satu alasannya yaitu zaman
yang sudah berkembang, kita perhatikan saja sekarang ini semua kegiatan manusia
tidak terlepas dari internet. Selain itu, IoT ini memerlukan jaringan internet
dengan kecepatan yang cukup tinggi dan sekarang ini kita sedang memasukinya.
Ketiga, Bagaimana suatu benda dikatakan Internet of Things?
Suatu benda dikatakan Internet of
Things jika benda tersebut memiliki komponen-komponen IoT diantaranya
sebagai berikut:
1. Physical Objects (barang fisik, tentu saja merupakan komponen IoT ya)
Barang fisik yang nantinya akan diintegrasikan ke dalam jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif
2. Sensor
Sensor berperan sebagai input: mendeteksi adanya
perubahan fisik. Berikut ini adalah beberapa sensor yang sering digunakan dalam
Internet of Things (IoT):
a.
Sensor Suhu dan Kelembaban: mendeteksi
perubahan suhu dan kelembaban serta mengubah perubahan ini menjadi data.
b.
Sensor Tekanan: memantau sistem yang
digerakkan oleh sinyal-sinyal tekanan.
c.
Sensor Jarak: mendeteksi objek di dekat sensor
d.
Sensor Akselerometer: mendeteksi laju
perubahan kecepatan objek sehubungan dengan waktu serta mendeteksi perubahan
gravitasi
e.
Sensor Intensitas Cahaya : mendeteksi
perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang
mengenai benda atau ruangan.
3. Actuator
Actuator berperan sebagai output: mengambil data dari
sensor dan bereaksi berdasarkan data tersebut dan berfungsi mengontrol atau
menggerakkan sistem. Misalnya, Actuator
Solenoid yakni aktuator yang memanfaatkan sensor RFID (gelombang
frekuensi berupa radio) menjadi sebuah gerakan.
Solenoid biasanya digunakan untuk pengunci pintu rumah otomatis.
4. People
User yang mengendalikan sistem melalui Mobile Apps.
5. Service
Sistem yang mengolah data berdasarkan data yang diperoleh
oleh sensor. Misalnya, pengolah cerdas dengan menggunakan cloud coumputing.
6. Platform
Media yang digunakan untuk mengontrol atau mengendalikan
sistem. Misalnya, AWS (Amazon Web Service), Google Cloud Platform,
Microsoft Azure, dll.
7. Network
Jaringan yang terdiri dari nirkabel atau kabel dan
protokol yang menyediakan konektivitas dan menghubungkan semua komponen IoT.
Keempat, Bagaimana benda Internet of Things dapat bekerja?
Benda Internet
of Things bekerja tentu mengikutsertakan komponen-komponen IoT. Setiap benda yang akan dipasang teknologi IoT
terlebih dahulu diberikan IP Address untuk dapat digambarkan pada sistem
komputer dan kemudian dihubungkan ke internet. Selain dipasangi IP Address,
benda juga dipasang modul IoT berupa sensor dan actuator. Sensor berfungsi agar
benda dapat memperoleh informasi (input), sedangkan actuator berfungsi untuk
menggerakkan sistem (output) setelah proses pengolahan informasi. Apabila
sesnsor telah mendapatkan informasi maka, informasi tersebut akan disalurkan ke
cloud data center (di dalamnya merupakan service dan aplikasi beserta
databasenya) melalui internet untuk disimpan dan diolah kemudian hardware yang
berperan sebagai actuator menggerakkan sistem sesuai dengan informasi yang
telah diolah tadi dan pada akhirnya benda tersebut dapat bekerja sendiri secara
otomatis. Pada proses pengolahan informasi, teknologi IoT memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman, di mana tiap-tiap
perintah argumen tersebut dapat menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang
telah terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan tanpa
dibatasi oleh jarak yang jauh.
Terakhir, contoh sederhana benda Internet of Things?
Salah satu
contohnya adalah otomatisasi rumah. Perangkat IoT dimanfaatkan untuk
memantau dan mengontrol sistem mekanis dan elektronik yang digunakan pada
berbagai jenis bangunan, seperti industri atau perumahan. Selain itu
juga dapat mengontrol penggunaan energi secara real-time dalam
mengurangi konsumsi energi. Perangkat IoT dapat terintegrasi menjadi
sistem rumah pintar. Contoh penerapannya seperti: lampu menyala secara otomatis ketika
malam hari, kemudian lampu akan mati secara otomatis pada saat jadwal tidur atau kita
lupa mematikan barang elektronik di rumah, dengan IoT dapat dimatikan melalui
aplikasi yang tentu terhubung dengan benda tersebut dan internet. Pagi hari,
taman Anda akan disiram air oleh mesin penyiram otomatis. Begitu juga dengan kulkas yang
memberikan notifikasi stok makanan habis atau akan busuk.
Nah, sekian
pembahasan dari Mengenal Internet of Things semoga dapat bermanfaat
untuk para pembaca dimanapun berada.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakuh